A. Pengertian Cloud
Computing
Dilihat dari bahasanya jelas mungkin kita mengetahui
arti dari pengertian Cloud Computing dalam bahasa Inggris. Cloud yang berarti
Awan dan Computing yang berarti Menghitung atau Komputasi. Itu artinya Cloud
Computing ini berhubungan dengan komputer atau menggunakan fasilitas komputer.
Cloud Computing atau Komputasi Awan adalah istilah yang berarti gabungan
pemanfaatan teknologi computer dan pengembangan berbasis internet. Awan adalah
sebagai metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di
diagram jaringan computer. Awan dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi
dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Ia adalah suatu metoda
komputasi dimana kapabilitas terkait dengan teknologi informasi yang disajikan
sebagai suatu layanan, sehingga pengguna dapat mengaksesnya via internet tanpa
mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya atau memiliki kendali
terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya. Cloud Computing adalah suatu
pemikiran atau paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di server
pada internet dan tersimpan sementara di komputer pengguna (user) termasuk di
dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld,
sensor-sensor, monitor dan lain-lain." Dengan arti lain, sebenarnya Cloud
yang diartikan sebagai Internet, bagi user, tidak perlu tahu ada di mana. Yang
penting bagi user adalah dapat terhubung ke Internet. Entah melalui jaringan
telepon, jaringan kabel, jaringan hotspot, jaringan seluler, ataupun melalui
warnet, yang penting terhubung ke Internet. Sedangkan computing (komputasi)
adalah berbagai pekerjaan yang dapat diselesaikan dengan perangkat komputer
(termasuk ponsel, palmtop, dan perangkat lain). Jadi ringkasnya, cloud
computing adalah kegiatan komputasi berbasis Internet.
`Komputasi awan adalah suatu konsep umum yang
mencakup SaaS,Web 2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas,
dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan
kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai contoh, Google Appsmenyediakan aplikasi
bisnis umum secara daring yang diakses melalui suatu penjelajah web dengan
perangkat lunak dan data yang tersimpan diserver.
Di dalam dunia IT Cloud Computing ini sebenarnya
sudah ada sejak lama, namun mungkin belum banyak orang yang mengetahui hal
tersebut. Saat ini perusahaan – perusahaan besar di bidang IT pun sekarang ini
sudah fokus ke hal ini. Seperti contohnya Microsoft yang belum lama ini
mengumumkan akan segera menyiapkan sistem terbarunya, Windows 7, yang sangat
mendukung cloud computing, meskipun belum menjanjikan kapan beredarnya.
Apa bedanya dengan
pemakaian komputer biasa selama ini?
Bedanya
komputer berbasis Internet (web-based application) ini dapat dipakai di
jaringan lokal, meskipun bisa juga diakses dari luar jaringan local meskipun
masih harus dipasang di salah satu komputer server. Yang paling sering dijumpai
adalah sistem informasi akademik di perguruan tinggi atau sistem transaksi di
perusahaan. Kalau ada perubahan, program di server dan datanya harus diinstal
ulang atau disesuaikan.
Gartner
Mendefinisikannya sebagai “sebuah cara komputasi
ketika layanan berbasis TIyang mudah dikembangkan dan lentur disediakan sebagai
sebuah layanan untuk pelanggan menggunakan teknologi Internet.”
Forester
Mendefinisikannya sebagai “standar kemampuan TI,
seperti perangkat lunak, platform aplikasi, atau infrastruktur, yang disediakan
menggunakan teknologi Internetdengan cara swalayan dan
bayar-per-pemakaian.”Agar lebih mudah membayangkan skema Cloud Computing,
silahkan lihat ilustrasi berikut.
B. Sejarah Cloud
Computing
Konsep awal Cloud Computing muncul pertama kali pada
tahun 1960 oleh John McCarthy yang berkata “komputasi suatu hari nanti akan
menjadi sebuah utilitas umum” ide dari cloud computing sendiri bermula dari
kebutuhan untuk membagikan data untuk semua orang di seluruh dunia. Mohamed
J.C.R Licklider, pencetus ide ini, menginginkan semua orang untuk dapat
mengakses apa saja di mana saja. Dengan munculnya grid computing, cloud computing
melalui internet menjadi realitas.
Cloud computing adalah sebuah mekanisme dimana
kemampuan teknologi informasi disediakan bukan sebagai produk, melainkan
sebagai layanan berbasis internet yang memungkinkan kita “meenyewa” sumber daya
teknologi informasi (software, processing power, storage, dan lainnya) melalui
internet dan memanfaatkan sesuai kebutuhan kita dan membayar yang digunakan
oleh kita saja.
Cloud computing merupakan evolusi dari
vrtualization,service oriented architecture, autonomic dan utily computing.
Cara kerja dari cloud computing bersifat transparan, sehingga end-user tidak
perlu pengetahuan, control akan, teknologi insfratuktur dari cloud computing
untuk dapat menggunakannya dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka .merka hanya
perlu tahu bagaimana cara mengaksesnya.
C. Keunggulan Cloud
Computing
Uraian mengenai keuntungan (sisi potensial) yang
didapat dalam penggunaanCloud Computing. Namun, secara spesifik, merujuk
kepada (Thia, 2008) keuntungan Cloud Computing antara lain: (1)
Keuntungan bagi para pelaku bisnis adalah minimalisasi biaya investasi
infrastruktur publik sehingga bisnis bisa lebih terfokus pada aspek
fungsionalitasnya, (2) Bagi application developer,layanan PaaS
memungkinkan pengembangan dan implementasi aplikasi dengan cepat sehingga
meningkatkan produktivitas, (3) Bagi para praktisi yang bergerak di industri
TI, hal ini berarti terbukanya pasar baru bagi industri jasa pengembangan
teknologi informasi, (4) Bagi pebisnis di bidang infrastruktur, hal ini
merupakan peluang yang besar karena dengan meningkatnya penggunaan layanan SaaS
ini akan meningkatkan penggunaaan bandwidth internet, (5) Integrasi
aplikasi dengan berbagai perangkat. Keunggulan lainnya adalah :
1. Tanpa Investasi Awal
Dengan cloud computing, kita dapat menggunakan
sebuah layanan tanpa investasiyang signifikan di awal. Ini sangat penting bagi
bisnis, terutama bisnis pemula(startup). Mungkin di awal bisnis, kita hanya
perlu layanan CRM untuk 2 pengguna.Kemudian meningkat menjadi 10 pengguna.Tanpa
model cloud computing, maka sejak awal kita sudah harus
membeli hardware yang cukup untuk sekian tahun ke depan.
Dengan cloud computing, kita cukupmembayar sesuai yang kita butuhkan.
2. Mengubah CAPEX menjadi OPEX
Tanpa cloud computing,
investasi hardware dan software harus dilakukan di
awal,sehingga kita harus melakukan pengeluaran modal (Capital Expenditure,
atau CAPEX). Sedangkan dengancloud computing, kita dapat melakukan
pengeluaranoperasional (Operational Expenditure, atau OPEX). Jadi, sama
persis dengan biaya utilitas lainnya seperti listrik atau telepon ketika
kita cukup membayar bulanan sesuai pemakaian. Hal ini akan sangat
membantu perusahaan secara keuangan.
3. Lentur dan Mudah Dikembangkan
Dengan memanfaatkan Cloud Computing, bisnis kita
dapat memanfaatkan TI sesuaikebutuhan. Perhatikan Gambar di bawah untuk melihat
beberapa skenario kebutuhan bisnis. Penggunaan TI secara bisnis biasanya tidak
datar-datar saja. Dalam skenario “Predictable Bursting”, ada periode di
mana penggunaan TImeningkat tajam. Contoh mudah adalah aplikasi Human Resource
(HR) yang padaakhir bulan selalu meningkat penggunaannya karena mengelola gaji
karyawan. Untuk skenario “Growing Fast”, bisnis meningkat dengan pesat
sehingga kapasitas TI jugaharus mengikuti.Contoh skenario “Unpredictable
Bursting” adalah ketika sebuah website beritamendapat pengunjung yang
melonjak karena ada berita menarik. Skenario “On and Off” adalah
penggunaan TI yang tidak berkelanjutan. Misalnya, sebuah layanan pelaporan
pajak, yang hanya digunakan di waktu-waktu tertentu setiap tahun.
Dengan cloud
computing, karena sifatnya yang lentur dan mudah dikembangkan(elastic and
scalable), maka kapasitas dapat ditingkatkan pada saat dibutuhkan,dengan biaya
penggunaan sesuai pemakaian.
4. Fokus pada Bisnis, bukan TI
Dengan menggunakan Cloud Computing, kita dapat fokus
pada bisnis utama perusahaan, dan bukan berkecimpung di dalam pengelolaan TI.
Hal ini dapatdilakukan karena pengelolaan TI dilakukan oleh penyedia layanan,
dan bukan olehkita sendiri. Misalnya, melakukan patching,security
update, upgrade hardware,upgrade software, maintenance, dan
lain-lain. Apabila kita memiliki tim TI, maka tim tersebut dapat fokus
pada layanan TI yang spesifik untuk bisnis kita, sedangkan hal-hal umum sudah
ditangani oleh penyedialayanan.
5. Bukan Informasi Saja
Seperti yang kita ketahui sekarang ini, internet
sangat bermanfaat bagi kita, baik untuk refresing (dengan menggunakan fasilitas
internet, seperti Facebook, Twitter, Blog, dan lain sebagainya), ternyata juga
dapat memberi informasi kepada para pengguna. Piranti lunak lengkap dan sistem
operasional juga tersedia secara online. Dengan kata lain, internet dan semua
yang terkait dengannya, menjadi terminal pusat pengaturan peralatan rumah
tangga termasuk gas dan listrik. Pakar Teknologi Informasi, Stevan Greve: “Yang
dilakukan, tidak lain, mengirim semua yang dibutuhkan ke terminal yang ada di
rumah anda. Untuk itu dibutuhkan sambungan cepat. Karena itu di masa kini,
semuanya berjalan lewat internet.” Sambungan internet cepat menghubungkan antara
peralatan rumah tangga sederhana dan sejumlah kecil super komputer yang bisa
saja berada di berbagai penjuru dunia. Pelanggan tanpa perlu membeli atau
menginstalasi program, tetap dapat menggunakannya. Syarat utama, pengguna harus
memiliki sambungan serat optik. Sebab hanya kabel tersebut yang secara sempurna
menerima dan mengirim data, supaya komputer tidak berjalan pelan.
6. Murah Dan Menguntungkan
Seperti yang saya katakan sebelumnya, sudah banyak
perusahaan yang menggunakan trend dari komputasi awan. Mereka tiap tahun
dipusingkan pengeluaran besar untuk membeli piranti keras dan lunak. Bila cukup
membeli satu terminal, bukan saja lebih murah, tapi juga perlengkapan yang
simpel lebih tahan lama. Namun mengapa konsep ini bernama komputasi awan atau
cloud computing? Kembali Stefan Greve: “Internet bisa dianggap awan besar. Awan
berisi komputer yang semuanya saling tersambung. Dari situlah berasal istilah
‘cloud’. Jadi semuanya disambungkan ke ‘cloud’, atau awan itu.” Konsumen kian
untung dan sekedar membutuhkan ruang kecil di bawah meja. Sementara komputer
induk memerlukan perawatan berkala saja dan pengamanan jauh lebih ringan,
MENGUNTUNGKAN, serta MURAH. Tak perlu repot melakukan update pemindai virus dan
lain sebagainya. Semuanya sudah termasuk abonemen. Juga tidak ketinggalan,
komputasi awan RAMAH LINGKUNGAN, ungkap Stefan Greve. “Pada umumnya, komputer
di rumah meniupkan udara panas. Udara panas itu berasal dari energi. Energi
dibutuhkan supaya komputer bisa nyala. Tapi kebanyakan energi itu menjadi udara
panas. Dengan ‘cloud computing’, sebuah komputer pusat, maka di rumah
dibutuhkan lebih sedikit listrik, jadi sangat menghemat.”
7. Ngadat
Sisi minus terbesar sistem, dialami pengguna
individu rumah. Jika internet macet, misalnya penyedia jasa kelebihan beban,
maka komputer ikut ngadat. Artinya, bukan saja tidak bisa internetan, tetapi
komputer sama sekali tak bisa dipakai. Bagi pengguna besar seperti perusahaan,
yang kebanyakan karena alasan keamanan, memiliki akses ke lebih dari satu
penyedia jasa internet, masalah ini tidak begitu menyulitkan. Sistem operasi
Windows menghasilkan jutaan Euro bagi Microsoft. Mereka sejak lama mencoba
mendalami fenomena komputasi awan dan tidak mau tergesa-gesa. Namun bebrapa
waktu yang lalu, direktur Steve Ballmer mengumumkan perusahaannya dalam waktu
satu bulan bakal meluncurkan Windows Cloud. sendiri adalah sebuah paradigma
komputasi di mana kapabilitas IT disediakan sebagai layanan berbasis internet.
Cloud computing pada dasarnya adalah
menggunakan Internet-based serviceuntuk mensupport business
process. Kata-kata “Cloud” sendiri merujuk kepada simbol awan
yangdi dunia TI digunakan untuk menggambarkan jaringan internet (internet
cloud ).
D. Kekurangan Cloud
Computing
Merujuk kepada (Robbins, 2009), resiko yang harus
dihadapi userdalam penggunaan Cloud Computing ini antara
lain: (1) service level, artinya
kemungkinan service performance yang kurang konsisten
dari provider.Inkonsistensi cloud provider ini meliputi, data
protection dan data recovery,(2) privacy, yang berarti
adanya resiko data user akan diakses oleh orang lain
karena hosting dilakukan secara bersama-sama, (3) compliance,
yang mengacu pada resiko adanya penyimpangan level
compliance dari provider terhadap regulasi yang diterapkan
oleh user, (4) data ownership mengacu pada resiko
kehilangan kepemilikan data begitu data disimpan
dalam cloud, (5) data mobility, yang mengacu pada
kemungkinan share data antar cloud service dan cara
memperoleh kembali data jika suatu saat user melakukan proses
terminasi terhadap layanan cloud Computing. Beberapa
pertimbangan lain yang menjadi resiko Cloud Computing adalah:
-
Ketidakpastian kemampuan penegakan kebijakan keamanan pada provider
-
Kurang memadainya pelatihan dan audit TI
-
Patut dipertanyakan kendali akses istimewa pada situs provider
-
Ketidakpastian kemampuan untuk memulihkan data
-
Kedekatan data pelanggan lain sehingga kemungkinan tertukar
-
Ketidakpastian kemampuan untuk mengaudit operator
-
Ketidakpastian keberlanjutan keberadaan provider
-
Ketidakpastian kepatuhan provider terhadap peraturan.
E. Konsep Dan Contoh Kasus Pada Cloud
Computing
Katakanlah Anda seorang eksekutif di sebuah
perusahaan besar. Tanggung jawab utama Anda termasuk memastikan bahwa semua
karyawan Anda memiliki hardware yang tepat dan perangkat lunak yang mereka
butuhkan untuk melakukan pekerjaan mereka. Tidak hanya membelikan komputer
untuk setiap karyawan – Anda juga harus membeli software atau lisensi software
untuk memberikan karyawan Anda sarana yang mereka butuhkan. Jika Anda memiliki
karyawan baru, Anda harus membeli perangkat lunak lagi atau pastikan lisensi
perangkat lunak Anda saat ini memungkinkan untuk digunakan oleh pengguna lain.
Tentunya hal ini akan membuat Anda sangat stres untuk mengatur keuangan
perusahaan Anda.
Saat ini, mungkin ada alternatif bagi para eksekutif
seperti Anda. Anda tidak perlu memasang serangkaian software untuk setiap
komputer, Anda hanya harus memuat satu aplikasi. Aplikasi yang akan
memungkinkan para karyawan Anda untuk login ke layanan berbasis Web yang
menampung semua program yang karyawan Anda butuhkan untuk pekerjaannya.
Komputer jarak jauh yang dimiliki oleh perusahaan lain akan menjalankan segala
sesuatu dari mulai e-mail hingga ke pengolah kata untuk program analisis data
yang kompleks. Inilah yang disebut cloud computing, dan itu bisa mengubah
seluruh industri komputer.
Dalam sistem cloud computing, ada pergeseran beban
kerja yang signifikan. Komputer lokal tidak lagi harus melakukan semua beban
kerja ketika menjalankan sebuah aplikasi. Jaringan komputer yang membentuk
“awan”-lah yang akan menangani hal tersebut sebagai gantinya. Kebutuh hardware
dan software pada sisi pengguna akan menurun. Satu-satunya hal yang dibutuhkan
pengguna komputer adalah dapat menjalankan software antarmuka sistem cloud
computing, yang dapat menjadi sesederhana browser Website, dan jaringan cloud
menangani lainnya.
Kemungkinan besar Anda telah menggunakan beberapa
bentuk cloud computing. Jika Anda memiliki akun e-mail dengan layanan e-mail
berbasis Web seperti Hotmail, Yahoo! Mail, atau Gmail, maka Anda telah memiliki
beberapa pengalaman dengan cloud computing. Sebagai pengganti menjalankan
program e-mail di komputer Anda, Anda login ke akun web e-mail dari jarak jauh.
Software dan media penyimpanan data untuk akun Anda tidak ada di komputer Anda
– itu ada pada layanan “cloud” komputer.
1.
Arsitektur
Cloud Computing
Ketika berbicara tentang sistem cloud computing,
akan memudahkan jika kita membaginya menjadi dua bagian: front end dan back
end. Mereka terhubung satu sama lain melalui jaringan, biasanya Internet. Front
end adalah sisi pengguna komputer, atau klien. Back end adalah “awan” dari
sistem.
Front end termasuk komputer klien (atau jaringan
komputer) dan aplikasi, diperlukan untuk mengakses sistem cloud computing.
Tidak semua sistem cloud computing memiliki antarmuka pengguna yang sama.
Layanan seperti e-mail berbasis Web memanfaatkan browser Web yang ada seperti
Internet Explorer atau Firefox. Pada sistem lain ada yang memiliki aplikasi
unik yang menyediakan akses jaringan untuk klien.
Di back end sistem adalah berbagai komputer, server,
dan sistem penyimpanan data yang menciptakan “awan” layanan komputasi. Secara
teori, sebuah sistem cloud computing dapat mencakup hampir semua program
komputer yang dapat Anda bayangkan, dari pengolahan data sampai video game.
Biasanya, setiap aplikasi akan memiliki dedicated server sendiri.
Sebuah server pusat mengelola sistem, pemantauan
lalu lintas dan permintaan klien untuk
memastikan semuanya berjalan lancar. Ini mengikuti serangkaian aturan yang
disebut protokol dan menggunakan software khusus yang disebut middleware.
Middleware memungkinkan jaringan komputer untuk berkomunikasi satu sama lain.
Sering kali, server tidak berjalan pada kapasitas penuh. Itu berarti ada daya
pemrosesan yang tidak terpakai akan sia-sia. Oleh karena itu, memungkinkan
untuk memanipulasi sebuah server fisik dengan berpikir bahwa itu sebenarnya
terdiri dari beberapa server, masing-masing berjalan dengan sistem operasi yang
mandiri. Teknik ini disebut virtualisasi server. Dengan memaksimalkan output
dari setiap server, virtualisasi server dapat mengurangi kebutuhan server
secara fisik.
Jika sebuah perusahaan cloud computing memiliki
banyak klien, ada kemungkinan permintaan ruang penyimpanan akan menjadi tinggi.
Beberapa perusahaan memerlukan ratusan perangkat penyimpanan digital. Sistem
cloud computing membutuhkan setidaknya dua kali jumlah perangkat penyimpanan
yang diperlukan untuk menyimpan semua data klien yang tersimpan. Itu karena
perangkat ini, seperti semua komputer, kadang-kadang rusak. Sebuah sistem cloud
computing harus membuat salinan semua data klien dan menyimpannya pada
perangkat lain. Membuat salinan data sebagai cadangan disebut redundancy.
2.
Aplikasi
Cloud Computing
Penerapan cloud computing secara praktis adalah tak
terbatas. Dengan middleware yang tepat, sistem cloud computing bisa
mengeksekusi semua program seperti sebuah normal komputer bekerja. Secara
potensial, segala sesuatu mulai dari perangkat lunak pengolah kata yang umum
untuk program komputer yang dirancang khusus untuk sebuah perusahaan tertentu
bisa bekerja pada sistem cloud computing.
Mengapa orang-orang ingin mengandalkan sistem dari
komputer lain untuk menjalankan program dan menyimpan data? Berikut adalah
beberapa alasannya:
Klien akan dapat mengakses aplikasi dan data dari
mana saja setiap saat. Mereka bisa mengakses sistem cloud computing menggunakan
komputer yang terhubung ke Internet. Data tidak terbatas pada hard drive di
komputer satu pengguna saja atau di jaringan internal suatu perusahaan.Ini bisa
membuat biaya hardware turun. Sistem cloud computing akan mengurangi kebutuhan
akan hardware canggih pada sisi klien. Anda tidak perlu membeli komputer
tercepat dengan memori besar, karena sistem “cloud” akan mengurus kebutuhan
tersebut bagi Anda. Sebaliknya, Anda bisa membeli sebuah terminal komputer
murah. Terminal ini bisa mencakup
monitor, perangkat input seperti keyboard dan mouse, dan cukup kekuatan
prosesor untuk menjalankan middleware yang diperlukan untuk terhubung ke sistem
“cloud”. Anda tidak akan membutuhkan hard drive dengan kapasitas besar karena
Anda akan menyimpan semua informasi Anda pada komputer remote.
yang
mengandalkan komputer harus memastikan bahwa mereka memiliki software yang
tepat untuk diterapkan guna mencapai tujuan. Sistem cloud computing memberikan
organisasi-organisasi tersebut akses seluruh perusahaan ke aplikasi komputer.
Perusahaan tidak perlu membeli satu set perangkat lunak atau lisensi perangkat
lunak untuk setiap karyawan. Sebaliknya, perusahaan bisa membayar biaya meteran
ke perusahaan cloud computing.
Server dan perangkat penyimpanan data digital
memakan tempat. Beberapa perusahaan menyewa ruang fisik untuk menyimpan server
dan database karena mereka tidak memiliki ruangan tersebut di kantor mereka.
Cloud computing memberikan perusahaan-perusahaan pilihan untuk menyimpan data
pada hardware orang lain, menghilangkan kebutuhan untuk ruang fisik di front
end.
Perusahaan bisa menghemat uang untuk kebutuhan IT.
Efisiensi hardware akan terjadi, secara teori, akan memiliki masalah lebih
sedikit daripada jaringan mesin yang heterogen dan sistem operasi.
Jika back end sistem cloud computing adalah sistem
komputasi grid, maka klien bisa mengambil keuntungan dari kekuatan pemrosesan
seluruh jaringan. Seringkali, para ilmuwan dan peneliti bekerja dengan
perhitungan kompleks sehingga butuh waktu tahunan untuk masing-masing komputer
untuk menyelesaikan hal tersebut. Pada sistem komputasi grid, klien bisa
mengirim perhitungan ke “awan” untuk diproses. Sistem “cloud” akan memanfaatkan
kekuatan pengolahan semua komputer yang tersedia di back end, sehingga secara
signifikan mempercepat perhitungan.
3.
Kekhawatiran
Cloud Computing
Mungkin kekhawatiran terbesar tentang cloud
computing adalah keamanan dan privasi. Ide menyerahkan data penting ke
perusahaan lain mengkhawatirkan untuk beberapa orang. Eksekutif perusahaan
mungkin ragu untuk mengambil keuntungan dari sistem cloud computing karena
mereka tidak dapat menyimpan informasi perusahaan mereka di tempat terkunci.
Argumen kontra untuk posisi ini adalah bahwa
perusahaan yang menawarkan layanan cloud computing, hidup dan matinya adalah
berdasarkan reputasi mereka. Ini menguntungkan perusahaan-perusahaan untuk
memiliki langkah-langkah keamanan yang handal pada tempatnya. Jika tidak,
layanan tersebut akan kehilangan semua klien. Hal itu dalam kepentingan mereka
untuk menggunakan teknik yang paling canggih untuk melindungi data klien
mereka.
Privasi adalah hal lain. Jika klien dapat login dari
lokasi manapun untuk mengakses data dan aplikasi, mungkin privasi klien bisa
dikompromikan. Perusahaan cloud computing harus mencari cara untuk melindungi
privasi klien mereka. Salah satu cara adalah dengan menggunakan teknik
otentikasi seperti nama pengguna dan password. Lain adalah dengan menggunakan
format otorisasi – setiap pengguna hanya dapat mengakses data dan aplikasi yang
relevan dengannya atau pekerjaannya.
- Kedaulatan Rakyat Online
- http://nissaajah91.wordpress.com/2013/07/03/sejarah-dan-pengertian-cloud-computing/
KESIMPULAN
Cloud
Computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di
server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client)
termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer
tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain. keuntungan Cloud
Computing antara lain: (1) Keuntungan bagi para pelaku bisnis adalah
minimalisasi biaya investasi infrastruktur publik sehingga bisnis bisa lebih
terfokus pada aspek fungsionalitasnya, (2) Bagi application
developer,layanan PaaS memungkinkan pengembangan dan implementasi aplikasi
dengan cepat sehingga meningkatkan produktivitas, (3) Bagi para praktisi yang
bergerak di industri TI, hal ini berarti terbukanya pasar baru bagi industri
jasa pengembangan teknologi informasi, (4) Bagi pebisnis di bidang
infrastruktur, hal ini merupakan peluang yang besar karena dengan meningkatnya
penggunaan layanan SaaS ini akan meningkatkan
penggunaaan bandwidth internet, (5) Integrasi aplikasi dengan
berbagai perangkat. Beberapa pertimbangan lain yang menjadi resiko Cloud
Computing adalah:
-
Ketidakpastian kemampuan penegakan kebijakan keamanan pada provider
-
Kurang memadainya pelatihan dan audit TI
-
Patut dipertanyakan kendali akses istimewa pada situs provider
-
Ketidakpastian kemampuan untuk memulihkan data
-
Kedekatan data pelanggan lain sehingga kemungkinan tertukar
-
Ketidakpastian kemampuan untuk mengaudit operator
-
Ketidakpastian keberlanjutan keberadaan provider
-
Ketidakpastian kepatuhan provider terhadap peraturan.